Senin, 28 Januari 2019

3 Cara Mengatasi Malas dan Phobia pada Hari Senin


Agar mood bagus, duhai hari senin


Assalamu’alaikum manteman..
Apa kabar nih? Semoga sehat selalu ya.. pagi yang indah ditemani dengan sinar mentari yang memanjakan diri di hari senin yang kunanti.

“Eh kok udah senin lagi si? Ihh males banget aku tu hari senin. Baru juga libur udah masuk lagi”  pernah ga terlontar kalimat-kalimat tersebut gengs? Kalau pernah tandanya anggapan hari senin masih menjadi momok penghalang libur dan seperti hari yang tidak dinantikan. Mmm, tulisan ini khusus dibuat untuk hari senin dimana hari masyarakat indonesia memulai melakukan rutinitas pekerjaan, berangkat sekolah, dan kegiatan lainnya. Mungkin masyarakat negara lain juga deng J.
Why didn’t we make another perception? Actually Monday is interesting for some people, why don’t it happen to us? Mmmm, kenapa ya?

Ketika liburan, pernah ngerasa ga kangen buat masuk lagi baik itu kerja, sekolah, kuliah maupun melakukan rutinitas? Tetapi giliran sudah masuk bawaannya kepengen libur aja.. Manusia disebutkan dalam Al-Qur’an memanglah sedikit bersyukur, mendapatkan nikmat ini ngiri nikmat yang lain, giliran sudah mendapatkan nikmat yang lain, nganan (ngiri kali) nikmat yang lain juga. Kita lihat ayat al-qur’an qoliilammaa tasykuruun, sedikit sekali kamu bersyukur.. Loh apa hubungannya dengan hal di atas? Salah satu tanda mensyukuri nikmat Allah adalah dengan menerima dan menjalani sesuatu hal yang ada, menggunakan nikmat, waktu yang ada sebaik-baiknya. Menggunakan hal-hal yang telah diberikan dengan benar, agar bisa bermanfaat dan sesuai dengan ajaran-Nya.

“Kebahagiaan adalah sesuatu yang kita putuskan dari awal. Apakah aku suka atau tidak, tidak bergantung pada kondisi yang ada, tetapi bergantung dari bagaimana aku mengatur pikiranku sendiri”, kata kakek dalam suatu cerita. Ketika hari senin tiba, jangan biarkan hari itu diisi dengan persepsi-persepsi ketidakbahagiaan, perasaan keengganan dan hal tidak menyenangkan lainnya. Justru sebaliknya, biasakan diri untuk menyukai hari senin, untuk membangun perasaan, pikiran positif di hari senin. Start yang hebat akan melejitkan dan mempermudah langkah selanjutnya, begitu kata para motivator-motivator. Ibarat kata, hari senin seperti halnya kita mengisi bahan bakar di SPBU. Buat itu maksimal maka kamu bisa mendapatkan perjalanan yang lebih jauh. Well, mungkin perasaan positif di hari senin bisa menjaga perasaan menjalani di hari-hari berikutnya selama 
seminggu ini.

Tapi kan di hari itu emang ga enak tau, upacara kek, tugas kek, operasi kedisiplinan kek, ganggu liburan kek dan bejibun alasan lainnya. Eh engga bejibun deh, semoga alasannya sedikit. Oh iya, mengenai soal alasan nih, ada suatu quote dari temenku, listiati, yang terngiang begitu saja “Seluas-luasnya alas (hutan: bahasa jawa), masih lebih luas alasan". Belenggu-belenggu yang ada di hari senin sudah sepatutnya ditangani. Lepaskan teman, lepaskan..! :’)

Bagaimana cara mengangani dan membangun pikiran positif di hari senin?
Well, pertama-tama mungkin kamu harus membuang pikiran-pikiran negatif tersebut dengan mengingkari kebenaran dari persepsimu itu. Misalnya, senin ada upacara nih, ingkari persepsimu bahwa upacara panas, capek. Coba diganti dengan, oh aku seneng upacara bisa nyanyi indonesia raya, bisa ngedengerin kepsek pidato nih, bisa ketemu lagi dengan temen setelah seharian ga bersua nih :’). Cari sebanyak mungkin argumen (tentunya kebenaran ya) buat menangkal persepsi-persepsi negatif mengenai apa yang ada di hari senin.

Langkah selanjutnya, setelah berhasil menangkal persepsi negatif di atas, sadari kelebihan-kelebihan di hari senin. Ada ga, hayoo? Merupakan hari kelahiran dan hari yang disukai nabi Muhammad SAW, hari yang disunnahkan puasa, hari nasionalisme dengan upacara benderanya, dan pastinya juga hari seneng yang diambil dari kata senin itu sendiri (senin=seneng, jauh kali ya hehe). Eh, ga Cuma terbatas pada kelebihan hari senin saja lo, tapi kamu bisa melihat kondisi sekitar. Sethithik aku cerito nggih, aku mulai suka hari senin ketika aku bekerja di pabrik, yaitu sebelum bisa kuliah. Hari senin, memberiku kesan yang manis dan harum. Aku bisa menyanyikan lagu indonesia raya dimana ketika kamu kerja atau sudah lulus nanti pasti jarang menyanyi lagu tersebut secara periodik, aku bisa melihat semua karyawan sedepartemen welding frame berkumpul dimana ketika sudah waktu kerja seperti terkekang dengan tugas dan besi-besi di depan mata, ditambah ketika hari itu, rasa-rasanya bekerja menjadi lebih cepat karena waktu untuk bekerja terpotong untuk upacara.

Oh iya, ada satu hal yang mendasar juga yang bikin aku ga phobia sama hari senin, aku bekerja di bagian pembuatan kerangka motor. Kerjaannya tu mengubah besi yang awalnya bijian, berbentuk pipa utuh, saling terpisah menjadi satu kesatuan yaitu sebuah kerangka motor. Tentunya dengan dipress, dibending, dilas yang semuanya itu membutuhkan tenaga yang cukup ekstra. Terlebih lagi hawa lingkungan kerja yang panas, bau besi, bau las, meski disana ada kipas anginjuga si, kan ga bisa terus-terusan berdiri di bawah kipas angin. Yang ada malah disemprot sama leader nanti hehe. Dari kondisi lingkungan kerja tersebut aku dan kawan-kawan biasanya membawa dua pakaian kerja, satu untuk bekerja dan satu lagi untuk pulang pergi. Kalau yang di departemen lain si bawa baju satu aja udah bisa, kalau kami yang di welding frame?, ya bau keringet lah, kotor lah, dan lusuh. Tapi itu ga menyurutkan semangat untuk bekerja ya. Nah, di hari senin tersebut semua karyawan welding bajunya bersih, paling wangi, keliatan paling cerah, dan hawanya tu belum tercampur dengan keringat-keringat hari selanjutnya karena habis di-maintenaince. Btw suka ada karyawan nih yang bajunya dipakai kerja 5 hari baru dicuci dengan dalih udah dijemur siang hari, kan bau banget mestinya.. Kalau aku makai kerja 2 hari langsung dicuci, ya bau juga si hehe. Memang sepulang kerja badannya capek seharian ngangkatin besi-besi motor jadi agak logis ya..

Lohlohloh, kok jadi sampai sini? Hehe. Moving on the contect, Amati lingkungan sekitarmu, coba lihat pasti ada hal unik di hari senin yang bisa membantumu membangun pikiran positif di penghantar hari.

Langkah yang terakhir adalah….?? (Sambil ceria dong bacanya)JJ
Langkah ini bisa dipakai untuk 2 langkah di atas jika sudah dijalankan atau untuk langkah pamungkas jika 2 langkah di atas tidak bisa ditemukan. Fleksibel. Well, cobalah melakukan hal-hal yang kamu sukai di hari senin. Jika kamu tidak bisa menemukan hal-hal yang telah disebutkan di atas, maka buatlah sendiri hal-hal yang kamu sukai untuk membangun pikiran positif. Awali dengan senyuman ketika berangkat, awali dengan membaca Al-qur’an, awali dengan membaca novel, membuat senyum orang tua, ubah yang ga enak jadi enak dan apapun itu.

Pernah mendengar secret 90/10 ga? Suatu rahasia publik yang jarang disadari. Di dunia ini ada 10% hal-hal yang tidak bisa dikontrol dan 90% sesuatu bisa dikontrol oleh diri sendiri. Misalnya, yang 10% seperti kematian, rezeki, jodoh, umur atau hal kecilnya, tertumpah air oleh anak ketika makan, tersandung, terkena bola liar anak-anak di perkampungan. Hal-hal tersebut manusia harus terima jika merupakan suatu hal terlepas dari kontrolnya. Namun 90% yang bisa dikontrol ini, menentukan kehidupan seseorang baik jangka pendek maupun jangka panjang. 90% ini merupakan respon manusia dalam menghadapi 10% tadi, seperti apa responnya itu akan mempengaruhi kehidupan ke depannya. Contohnya, ketika kamu tertumpahan susu oleh adikmu padahal kamu sudah memakai seragam sekolah. Kamu marah-marah ke adik hingga dia menangis dan masuk ke kamar berganti pakaian lalu keluar berangkat sekolah dengan menggerutu ini itu dan melihat adikmu menangis sesenggukan. Waktu sudah mepet, ditambah tugas sekolahmu tertinggal di meja. Pastinya kondisi memburuk, pikiran ga karuan, adik jadi merasa kakanya jahat ga sayang. Coba bandingkan dengan ketika tertumpahan susu, kamu berkata kepada adikmu yang sudah siap menangis dan merasa takut, “gapapa dek, kakak bisa bersihin bajunya, atau kakak bisa ganti baju” lalu kamu mengganti baju, bersiap berangkat sekolah, memasukkan tugas di meja ke dalam tas dan berangkat dengan nyaman dengan simpul senyum di bibir adikmu. 90% lo hal itu mempengaruhi dalam kehidupan kita. 90%. Cobalah menjalani upacara dengan hati yang ikhlas, cobalah merelakan liburan yang terasa singkat. Dan aku percaya bahwa temen-temen di sini pasti memiliki banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun pikiran positif di hari senin ini.

Setelah membaca tulisan ini, jangan bilang ya masih mengeluh ketika hari senin datang. Mood di awal akan menentukan hasil di akhir, tentunya akan memperindah proses di tengah. Jika kamu punya langkah yang lain, comment di bawah ya..
Good luck..