Assalamu’alaikum..
Hallo
manteman. Apa kabar nih? Semoga sehat selalu ya..
Yak
tulisan kali in aku mau menceritakakn pengalaman pertama ke Pekalongan. Ya
pengalaman pertama dong yang notabene berkesan. Btw aku ke pekalogan buat ikut
lomba badminton , Pekan Olahraga Mahasiswa Se-Jateng.
Yup the story was began
Pada hari
ahad, jam 5 pagi perjanjiannya semua pemain harus sudah berkumpul di stasiun
balapan untuk mengejar kereta solo-semarang, namanya Kalijaga. Harga tiketnya
Cuma 10k ya.
Aku
sendiri berlabuh dari kos jam 4 lebih dikit. Sebelum berangkat aku lupa, hari
itu kuotaku pas habis masa berlakunya, dan pagi itu aku benar-benar bingung.
Pulsa habis, bangunin temen kos juga pas ga punya pulsa dan kuota, mau beli ga
ada konter yang buka. Akhirnya aku berangkat nyari WiFi niatnya ke konter hp
yang dulu aku pernah dapet passwordnya. Sampai sana ternyata password sudah
diganti. Sembari berjalan aku terus mencari wifi, aku mengarah kantor kecamatan
jebres dan ternyata di situ juga di password. Lalu aku memutuskan untuk ke UNS.
Yah memang agak jauh untuk waktu yang mepet, tapi tak apalah pikirku saat itu..
Dengan
semangat dan rasa takut, kanjutkan untuk berjalan sambil melihat hp, adakah
wifi yang tidak dipassword. Eh ketika mau menyeberang jalan ada satu wifi yang
tidak dipassword. Sejurus kemudian langsung kutekan connect dan alhamdulliah
bisa connect, pada saati itulah aku langsung mesen grab dan bilang ke temen-temen bla bla bla, ini itu
karena dikiranya aku masih tidur tidak membalas WA.
Jam 05.00
pun tiba, aku tiba di stasiun balapan. Perjalanan kereta dimulai jam 05.20 s.d
08.15 di stasiun poncol. Tiket kereta dari solo balapan ke semarang poncol hanya 10k dan dari semarang poncol ke stasiun pekalongan menghabiskan uang 50k. jadi perjalanan dari solo sampai ke pekalongan menghabiskan sekitar 70k sekali jalan. Eitss, belum ditambah sama jajan dan makanannya ya. Apalagi kalau beli makanan di dalam kereta tuh, bisa kali lebih mahal daripada tiketnya. Disaranin banget nih kalau mau bepergian jauh untuk membawa bekel jika sempat hehehe, karena aku sendiri juga tidak sempat.
Di dalam
kereta, hanya banyak dihabiskan dengan melanjutkan tidur dan sebagian kecil
bercanda ria. Ada salah satu yang bercandaan samapai kejedot tempat botol,
pura-pura jadi pramusaji dsb, seruu deh pokoknya. Aku juga melihat-lihat tanah-tanah
yang dilewati. Ada daerah yang sangat kering dan ada yang agak lembab
tananhnya. Mungkin itu perbedaan curah hujan yaa gengs.. Bahkan di sebelum
stasiun semarang tawang, ada gengangan air di sekitar rel dan banyak eceng
gondok hijau yang menghiasinya.
(eceng gondok sebelum stasiun semarang tawang) |
stasiun semarang tawang |
Suasana di
Stasiun semarang poncol sedikit mendung, kami melanjutkan perjalanan dengan
berganti kereta, kali in keretanya adalah kaligung yeayyy. Karena cuaca yang
mendukung untuk tidur, maka perjalanan pun tak jauh berbeda seperti tadi.
Sekitar
jam 10.30 kami tiba di stasiun Pekalongan. Kami dijemput dari pihak panitia
untuk dihantarkan ke penginapan yang tak jauh dari stasiun. Nama penginapannya
adalah “Hotel Damai”. Hotel yang
memiliki nuansa apa yaa, bagus deh hehe. Kamar seluar 12x14 keramik (360x420
cm) dengan kasur 3 buah. Lagi-lagi kami rebahan lagi di penginapan.
Kegiatan
dilanjutkan sore hari, ada pemanasan memutari hotel dan bermain badminton
ringan. Hari mulai malam, waktu itu kami hang out bersama untuk dinner di
pinggir jalan. Ada satu kejadian lucu yang membuat tertawa temen-temen, ketika
sedang asyik makan nasi goreng, ada salah satu temen, yaitu kating (kakak
tingkat ya) yang sambil telfonan dan buru-buru ingin mengambil motor di hotel.
Al hasil byuurrr, dia masuk ke lubang got kotak seluas 1 meter persegi. 3 detik
hening sekali, kemudian pecah karena tawa dari masnya sendiri wkwkwkwk. Awalnya
ga mau ketawa, takut tersinggung dan dosa tapi kok ya lucuc banget hmmmm,, ga
bisa deh kalaau ga tertawa ketika meilhat masnya jatuh tuh. Tapi rada jahat ya
-_-
Senin pagi
kami bangun untuk melakukan pemanasan dan bersiap-siap berangkat ke GOR. Waktu
itu pertandingan dilaksanakan di GOR medono. Penyisihan dimulai dari babak 32
besar dengan sistem beregu. Singkat cerita, dari 3 tim yang dikirimkan dari UNS,
ada 1 tim yang berhasil juara 3. Sedangkan timku hanya sampai 16 besar kalah
melawan tim UNS satunya sendiri dan tim yang perempuan kalah di babak 8 besar,
keduanya belum beruntung. Ada hal yang kuingat terus dari mbak official, mbak
tessa, “Jangan meremehkan diri sendiri, kalau kamu ngelakuin kesalahan di
lapangan kontrol emosimu. Bangkitkan rasa percaya diri bahwa aku bisa. Jangan
malah meremehkan, menghina dirimu sendiri. Satu hal, kamu harus prihatin di
pertandingan, prihatin dalam hal ini adalah menjaga lisan”.
alun-alun pekalongan |
nasi megono |
Di
pekalongan, kusempatkan untuk mencicipi kuliner khasnya, nasi megono. Nasi yang
sayurnya dari olahan nangka ditambah parutan kelapa, harga 5 ribuan. Rasanya
enak hmmmm.. Tapi harga makanan di dekat alun-alun pekalongan mahal menurutku
yaa. Aku makan nasi megono, telur, tempe goreng 2, dan teh anget habisnya 18k.
kalau di solo mungkin cuma sekitar 10k wkwk. Tapi tak apa lah ya, selisih
sedikit. Ketika itu aku bersama teman-teman makan nasi megono di dekat alun-alun Pekalongan. Alun-alunnya tidak jauh beda dengan kota lain, banyak pedagang kaki lima, tenda makanan, minuman keliling, seperti layaknya alun-alun lainnya. Saat perjalanan ke alun-alun, kami melewati pasar burung yang beroperasi malam hari, dan menurut
sumber disana, itu satu-satunya pasar burung yang ada di Indonesia saat malam
hari. Namanya pasar Sorogemen. yah, di alun-alun hanya berfoto dan menikmati udara dan suasana kota pekalongan. Setelah penat menjajaki alun-alun, kami pulang ke penginapan.
Keesokan harinya, pagi-pagi kami pergi ke pantai
pekalongan punya. Oh iya, disana katanya sering terjadi banjir rob dari laut.
Bahkan sebelum bertanding lapangan badmintonnya kebanjiran karena lokasi yang
tak juah dari pantai. aku mengira karena tinggi jalan raya dan permukaan pantai hampir sejajar, jadi sama-sama 0 mdpl. Di sekitar pantai tersebut juga banyak tanah kosong, mungkin itu salah satu akibat dari seringnya banjir rob ya kawan..
Pantai pekalongan |
Petualangan
di pekalongan pun harus diakhiri, kita berpamitan dengan kota batik. Apapun
hasil pertandingannya, itu bisa dijadikan buat refleksi dan evaluasi diri. Aku
ga tahu ada yang bisa diambil pelajaran atau tidak dari tulisanku ini hehehe.
Ada tidak ya? Semoga saja ada..
Sebagai
closing statement, jalanilah apapun yang sedang kau lalui dengan senang hati
dan energik, karena kita tidak tahu manfaat besar apa yang akan kita peroleh
dari kegiatan itu.